byte pin[] = {2, 3, 4,
5, 6, 7, 8}; //Deklarasi pin yang digunakan pada 7-segment dengan tipe data
byte
void setup() //Semua kode dalam fungsi ini hanya
dieksekusi sekali
{ for (int i = 0; i
< 9; i++) //Kondisi perulangan dari 0 hingga batas kecil dari 9; Increase
{
pinMode(pin[i],
OUTPUT); //Deklarasi pin yang digunakan sebagai OUTPUT
}
}
void loop() //Semua kode dalam fungsi ini di eksekusi
berulang
{
digitalWrite(2, HIGH);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
delay(2000);
digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, HIGH);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
delay(2000);
digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
delay(2000);
}
- Apa pengaruh pin I/O terhadap seven segment?
Pin input dan output Arduino sangatlah berpengaruh terhadap seven segment. Pada inputan, memiliki peran dalam membuat logika pada seven segment agar dapat menampilkan angka-angka. Sedangkan pada outputan memiliki peran dalam menampilkan angka pada sevent segment sesuai dengan inputan logika yang diberikan. Untuk inputan dan output yang di tampilkan pada seven segment berbeda tergantung jenisnya, apakah itu common annoda atau common katoda. Jika seven segment bertipe common annoda, maka untuk menampilkan angka-angka yang diinginkan pada seven segment, harus memberikan inputan pada led pembentuk angka tersebut dengan memberikan logika LOW (dikarenakan untuk tipe common anoda pin-nya dihubungkan ke Vcc) sehingga nantinya akan menampilkan angka yang diinginkan. Sedangkan untuk seven segment bertipe common katoda, untuk menampilkan angka-angka yang diinginkan pada seven segment, maka harus memberikan inputan pada led pembentuk angka tersebut dengan memberikan logika HIGH (dikarenakan untuk tipe common katoda pin-nya dihubungkan ke ground) sehingga nantinya akan meampilkan angka yang diinginkan Misal, untuk menampilkan angka 1 pada seven segment tipe common anoda, di berikan logika HIGH pada led a,d,e,f,g sedangkan led b,c diberikan logika LOW sehingga akan menampilkan angka 1 pada layar seven segment.
2. Apa yang terjadi jika pin VCC (5V) diganti dengan pin 3.3V?
Jika pin VCC(5V) diganti dengan pin 3.3V pada
Arduino, maka arduino tidak dapat bekerja dengan semestinya. Hal ini
dikarenakan untuk tegangan kerja dari Arduino itu sendiri yaitu sebesar 5V.
Jika diberi tegangan kurang dari 5 Volt, maka, pin 3.3 Volt mungkin akan
menghasilkan tegangan kurang dari 3.3 Volt dan ini akan membuat papan Arduino
Uno menjadi tidak stabil dan juga pasokan tegangan untuk outputannya tidak
mendapatkan suplai tegangan yang mencukupi sehingga output juga dapat mengalami
ketidak stabilan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar