Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor memiliki 3 buah kaki yang tidak boleh terbalik dalam pemasangannya dirangkaian elektronika. Kaki transistor ada 3 buah yaitu basis, emitor dan kolektor, untuk mengetahui kaki-kaki transistor tersebut dapat melihat data sheet atau menggunakan multimeter.
- Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
- Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
- Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
Prinsip kerja rangkaian
di atas adalah arus mengalir dari kaki kolektor menuju emitter jika terdapat
tegangan pada kaki basis transistor. Pada
percobaan ini, kita diminta untuk menentukan nilai resistansi pada kaki- kaki
transistor menggunakan ohmmeter. Ada terdapat 6 kondisi pada percobaan ini,
dimana probe positif dan probe negatif ohmmeter dihubungkan ke kaki-kaki
transistor sesuai dengan kondisi yang diminta. Dari 6 kondisi
tersebut semua resistansinya adalah MAX kecuali ketika kaki basis transistor
dihubungkan ke probe positif ohmmeter. Ketika probe positif ohmmeter
dihubungkan ke kaki basis transistor dan probe negatif ohmmeter dihubungkan ke
emitter, maka didapatkan resistansi 728.58 Ohm. Ketika probe positif ohmmeter
dihubungkan ke kaki basis transistor dan probe negatif ohmmeter dihubungkan ke
kolektor, maka didapatkan resistansi 720.27 Ohm.
1. Jelaskan apa yang terjadi jika tidak diberi
tegangan pada kaki basis transistor!
Jawab:
Ketika probe (+) tidak dihubungkan ke kaki basis
atau kaki basis tidak diberi tegangan, ohmmeter menunjukkan hasil overload
(MAX) karena tidak adanya tegangan yang cukup untuk mengaktifkan kaki basis.
Contohnya adalah ketika kondisi 1, 2, 3, dan 5 pada
jurnal, yang mana kaki basis tidak diberi tegangan. Pada kondisi 1, probe (+)
dihubungkan ke kaki 1 (emitter) dan probe negatif (-) ke kaki 3 (kolektor),
maka resistansinya yaitu MAX (overload). Pada kondisi 2, probe (+) dihubungkan
ke kaki 3 (kolektor) dan probe negatif (-) ke kaki 1 (emitter), maka
resistansinya yaitu MAX (overload). Pada kondisi 3, probe (+) dihubungkan ke
kaki 1 (emitter) dan probe negatif (-) ke kaki 2 (basis), maka resistansinya
yaitu MAX (overload). Pada kondisi 5, probe (+) dihubungkan ke kaki 3 (kolektor)
dan probe negatif (-) ke kaki 2 (basis), maka resistansinya yaitu MAX
(overload).
Maka dapat disimpulkan bahwa jika tidak terdapat tegangan yang dialirkan melalui basis transistor, maka akan terjadi overload.
2. Jelaskan tegangan yang dihasilkan jika di beri
resistor 10 k pada kaki basis dan collector pada percobaan 4 !
Jawab:
Jika di beri resistor 10 k pada kaki
basis dan collector pada percobaan 4, maka semua resistansi yang terukur oleh
ohmmeter adalah MAX. Pada kondisi 1, 2, 3, dan 5 penambahan resistor ini tidak
terlalu berpengaruh karena resistansi yang dihasilkan tetap sama. Untuk kondisi
4 dan 6, resistansi berubah menjadi MAX karena resistor disini menghambat arus
yang mengalir dari probe positif ohmmeter ke basis transistor sehingga terjadi
overload maka resistansi menjadi MAX. Kemudian untuk tegangan yang dihasilkan
pada basis transistor pada kondisi 4 sebelum ditambahkan resistor adalah 10.7 V
dan setelah dihambat oleh resistor adalah 0,73V. Untuk tegangan yang dihasilkan
pada basis transistor pada kondisi 6 sebelum ditambahkan resistor adalah 10.7 V
dan setelah dihambat oleh resistor adalah 0,72V. Untuk penambahan resistor pada
kaki kolektor tidak terlalu berpengaruh karena yang diperlukan untuk
mengaktifkan transistor adalah terdapat pada kaki basis transistor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar