Pada rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan VCC
sebesar 3V, switch dengan 6 kaki input/output (DSWPK_6), function
generator, 2 buah IC yaitu 74LS90D dan 7493N, dan probe digital red. Pada
rangkaian ini, tegangan 3 V mengalir dari VCC masuk ke switch. Pada switch, 4
kaki bagian atas terhubung ke kaki R01, R02, R91, dan R92 pada IC 74LS90D yang
berfungsi mereset keluaran pada IC. 2 kaki bagian bawah terhubung ke kaki R01
dan R02 pada IC 7493N yang juga berfungsi untuk mereset keluaran IC. Function
generator disini berfungsi sebagai pembangkit sinyal kotak dan dihubungkan ke
kaki input pada IC 74LS90D dan IC 7493N. Output dari kedua IC ini dihubungkan
ke probe dan akan dibaca oleh probe sehingga probe menjadi aktif.
Rangkaian ini merupakan Asynchronous Binary
Counter yang berarti Counter Asynchronous yang akan
menghasilkan output berupa angka biner. Kemudian, Counter
Asynchronous atau yang biasa disebut juga dengan Ripple
Through Counter atau Serial Counter merupakan
rangkaian sekuensial yang akan menghasilkan output dari masing-masing flip-flop
yang merubah kondisi (pulsa input) dari "0" ke "1" maupun
sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah. Hal ini disebabkan pada
flip-flop yang paling ujung atau yang pertama saja yang dikendalikan oleh
sinyal clock, sedangkan flip-flop lainnya mendapatkan sinyal clock dari
flip-flop sebelumnya.
Ketika switch dihubungkan semuanya,
maka arus akan mengalir ke kaki input kedua IC tersebut, yaitu 74LS90D dan
7493N. Selain itu, function generator juga dihubungkan ke
kedua IC tersebut untuk dapat membangkitkan bentuk gelombang yang terdiri dari
3 pilihan, yaitu sinus, kotak/persegi, dan segitiga. Pada function
generator juga dapat digunakan untuk mengatur frekuensi dari gelombang
yang dihasilkan. Selanjutnya, dari kedua IC tersebut yang berfungsi sebagai
flip-flop akan menghasilkan output pada QA, QB, QC, dan QD yang terhubung ke
bar led pada masing-masing IC sehingga dapat dilihat hasil dari Asynchronous
Binary Counter pada probe led tersebut.
Nilai tegangan VCC juga mempengaruhi dari lama nya
waktu kedip probe, karena pada masing-masing IC itu memiliki rentangan VCC yang
bisa digunakan. Apabila memakai tegangan yang minimum maka akan berkedip nya
sebentar sedangkan apabila memakai tegangan yang maksimum maka probe akan lebih
lama untuk berkedip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar